MENGENAL DIABETES MELLITUS
Para penderita tersebar mulai dari
wilayah perkotaan hingga ke pedesaan. Jumlah
pengidap diabetes di Indonesia
menurut data WHO pada tahun 2009 mencapai 8 juta jiwa dan diprediksi akan
meningkat menjadi lebih dari 21 juta jiwa pada tahun 2025. Itu yang membuat
Indonesia menempati peringkat empat negara dengan jumlah penderita diabetes
terbanyak di dunia. Survey terhadap pengidap diabetes di Jakarta menunjukkan
bahwa 1 dari 8 orang mengidap diabetes. Baik pria maupun wanita, tua maupun
muda, tinggal di kota maupun desa, memiliki risiko diabetes yang sama.
Diabetes tidak hanya dijumpai di perkotaan
namun juga pedesaan. Prevalensi DM di perkotaan tercatat sebesar 14,7%,
sedangkan pedesaan 7,2%. Angka ini tidaklah terlalu mengherankan mengingat
sekarang ini gerai makanan cepat saji (fast food) makin mudah dijumpai
dimana-mana termasuk di daerah non perkotaan.
Diabetes
Mellitus
Nama lengkap diabetes adalah diabetes
mellitus yang berarti "gula
madu". Dulu, salah satu tes untuk diabetes ialah dengan
menuangkan air seni sang pasien ke dekat sarang semut. Jika serangga itu
mengerumuni air seni, hal ini menunjukkan adanya gula. Itu sebabnya diabetes sering disebut sebagai
penyakit kencing manis.
Apa
itu Diabetes?
Setiap makanan yang kita santap akan diubah
menjadi energi oleh tubuh. Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi
beberapa elemen dasarnya, termasuk salah satu jenis gula, yaitu glukosa.
Jika terdapat gula, maka pankreas menghasilkan insulin, yang membantu mengalirkan gula ke dalam sel-sel tubuh.
Kemudian, gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan dibakar
untuk menghasilkan energi.
Indonesia menempati peringkat empat negara
dengan jumlah penderita diabetes terbanyak di dunia
Ketika seseorang menderita diabetes maka pankreas orang
tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap gula yang diperoleh dari makanan. Itu
yang menyebabkan kadar gula dalam darah menjadi tinggi akibat timbunan gula
dari makanan yang tidak dapat diserap dengan baik dan dibakar menjadi energi.
Penyebab lain adalah insulin yang cacat atau tubuh tidak dapat memanfaatkan
insulin dengan baik.
Insulin adalah hormon yang dihasilkan pankreas,
sebuah organ di samping lambung. Hormon ini melekatkan dirinya pada
reseptor-reseptor yang ada pada dinding sel. Insulin bertugas untuk membuka
reseptor pada dinding sel agar glukosa memasuki sel. Lalu sel-sel tersebut
mengubah glukosa menjadi energi yang diperlukan tubuh untuk melakukan
aktivitas. Dengan kata lain, insulin membantu menyalurkan gula ke dalam sel
agar diubah menjadi energi. Jika jumlah insulin tidak cukup, maka terjadi
penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan diabetes.
Penyebab penyakit kencing manis atau diabetes
tergantung pada jenis diabetes yang diderita. Ada 2 jenis diabetes yang umum
terjadi dan diderita banyak orang yaitu diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2.
Perbedaannya adalah jika diabetes tipe 1 karena masalah fungsi organ pankreas
tidak dapat menghasilkan insulin, sedangkan diabetes tipe 2 karena masalah
jumlah insulin yang kurang bukan karena pankreas tidak bisa berfungsi baik.
Diabetes
Tipe 1
Penderita penyakit diabetes tipe 1 sebagian
besar terjadi pada orang di bawah umur 30 tahun. Itu sebabnya penyakit ini
sering dijuluki diabetes anak-anak karena penderitanya lebih banyak
terjadi pada anak-anak dan remaja. Pada diabetes tipe 1, pankreas tidak dapat
menghasilkan cukup insulin akibat kelainan sistem imun tubuh yang
menghancurkan sel yang menghasilkan insulin atau karena infeksi virus
sehingga hormon insulin dalam tubuh berkurang dan mengakibatkan timbunan gula
pada aliran darah.
Penyebab Diabetes Tipe
1
Beberapa penyebab pankreas tidak dapat
menghasilkan cukup insulin pada penderita diabetes tipe 1, antara lain
karena:
- Faktor keturunan atau genetika. Jika salah satu
atau kedua orang tua menderita diabetes, maka anak akan berisiko terkena
diabetes.
- Autoimunitas yaitu tubuh alergi terhadap salah
satu jaringan atau jenis selnya sendiri—dalam hal ini, yang ada dalam
pankreas. Tubuh kehilangan kemampuan untuk membentuk insulin karena
sistem kekebalan tubuh menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
- Virus atau zat kimia yang menyebabkan kerusakan
pada pulau sel (kelompok-kelompok sel) dalam pankreas tempat insulin
dibuat. Semakin banyak pulau sel yang rusak, semakin besar kemungkinan
seseorang menderita diabetes.
Perawatan Diabetes Tipe
1
Karena pankreas kesulitan menghasilkan
insulin, maka insulin harus ditambahkan setiap hari. Umumnya dengan cara
suntikan insulin. Apakah bisa dengan perawatan secara oral? Tidak bisa,
karena insulin dapat hancur dalam lambung bila dimasukkan lewat mulut.
Cara lain adalah dengan memperbaiki fungsi
kerja pankreas. Jika pankreas bisa kembali berfungsi dengan normal, maka
pankreas bisa memenuhi kebutuhan insulin yang dibutuhkan tubuh.
Diabetes
Tipe 2
Penyakit diabetes tipe 2 sering juga disebut
Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus atau Diabetes Mellitus Tanpa Bergantung pada Insulin. Berbeda dengan
diabetest tipe 1, pada tipe 2 masalahnya bukan karena pankreas tidak membuat
insulin tetapi karena insulin yang dibuat tidak cukup. Kebanyakan dari
insulin yang diproduksi dihisap oleh sel-sel lemak akibat gaya hidup dan pola
makan yang tidak baik. Sedangkan pankreas tidak dapat membuat cukup insulin
untuk mengatasi kekurangan insulin sehingga kadar gula dalam darah akan naik.
Diabetes tipe 2 merupakan jenis diabetes yang sebagian besar
diderita. Sekitar 90% hingga 95% penderita diabetes menderita diabetes tipe
2. Jenis diabetes ini paling sering diderita oleh orang dewasa yang berusia
lebih dari 30 tahun dan cenderung semakin parah secara bertahap.
Penyebab Diabetes Tipe
2
Beberapa penyebab utama diabetes tipe 2
dapat diringkaskan sebagai berikut:
- Faktor keturunan, apabila orang tua atau adanya
saudara sekandung yang mengalaminya.
- Pola makan atau gaya hidup yang tidak sehat.
Banyaknya gerai makanan cepat saji atau fast food yang menyajikan
makanan berlemak dan tidak sehat.
- Kadar kolesterol yang tinggi.
- Jarang berolahraga.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
Semua penyebab diabetes tipe 2 umumnya
karena gaya hidup yang tidak sehat. Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh
yang tidak sempurna sehingga membuat insulin dalam tubuh tidak dapat
berfungsi dengan baik. Hormon insulin dapat diserap oleh lemak yang ada dalam
tubuh. Sehingga pola makan dan haya hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh
kekurangan insulin.
Perawatan Diabetes Tipe
2
Perawatan diabetes tipe 2 adalah dengan
memaksa fungsi kerja pankreas sehingga dapat menghasilkan insulin lebih
banyak. Jika pankreas bisa menghasilkan insulin yang dibutuhkan tubuh, maka
kadar gula dalam darah akan menurun karena dapat diubah menjadi energi. Dalam
banyak kasus, dapat diobati dengan minum pil, paling tidak pada awalnya, untuk
merangsang pankreas agar menghasilkan lebih banyak insulin. Pil itu sendiri
bukan insulin.
Namun pankreas bisa lelah menghasilkan
insulin jika terus menerus dipaksa. Cara terbaik untuk mengatasi diabetes
tipe 2 adalah dengan diet yang baik untuk mengurangi berat badan dan kadar
gula, disertai dengan gerak badan yang sesuai.
Gejala
Diabetes
Karena kekurangan insulin dan memiliki kadar
gula yang tinggi dalam darah, maka beberapa gejala yang umum bagi penderita
diabetes baik tipe 1 maupun tipe 2. Apabila Anda mengalami beberapa gejala
tersebut, ada baiknya Anda melakukan pengecekan untuk mengetahui kadar gula
darah. Secara umum, beberapa gejala yang terjadi antara lain:
- Sering buang air kecil
- Sering merasa sangat haus
- Sering lapar karena tidak mendapat cukup energi
sehingga tubuh memberi sinyal lapar
- Penurunan berat badan secara tiba-tiba meski
tidak ada usaha menurunkan berat badan. Hal ini karena sewaktu tubuh
tidak dapat menyalurkan gula ke dalam sel-selnya, tubuh membakar lemak
dan proteinnya sendiri untuk mendapatkan energi.
- Sering kesemutan pada kaki atau tangan.
- Mengalami masalah pada kulit seperti gatal atau
borok.
- Jika mengalami luka, butuh waktu lama untuk
dapat sembuh.
- Perubahan perilaku seperti mudah tersinggung.
Penyebabnya karena penderita diabetes tipe 1 sering terbangun pada malam
hari untuk buang air kecil sehingga tidak dapat tidur nyenyak.
- Mudah merasa lelah.
Bahaya Diabetes
Berikut ini beberapa bahaya serius yang
diakibatkan diabetes.
- Komplikasi Jangka
Panjang, Diabetes dapat menyebabkan komplikasi jangka panjang seperti
serangan jantung, stroke, kebutaan akibat glukoma, penyakit ginjal, dan
luka yang tidak dapat sembuh hingga infeksi sehingga harus diamputasi.
Bahkan taraf yang paling mengerikan adalah kematian.
Komplikasi-komplikasi ini disebabkan oleh kerusakan pembuluh darah,
kerusakan saraf, dan ketidaksanggupan tubuh melawan infeksi. Namun,
tidak semua penderita diabetes mengalami masalah-masalah jangka panjang
ini.
- Hipoglikemia, Walaupun tidak
baik bila kadar gula tinggi, tetapi seorang penderita diabetes mellitus
atau kencing manis ini dapat pula secara tiba-tiba mengalami gula darah
yang sangat rendah di bawah ambang normal yang disebut hipoglikemia.
Ini juga sangat berbahaya karena dapat membuat penderitanya gemetar,
berkeringat, lelah, lapar, gampang tersinggung, atau bingung atau detak
jantung cepat sekali, pandangan kabur, nyeri kepala, tubuh kebas, atau
kesemutan di sekitar mulut dan bibir. Bahkan bisa kejang-kejang atau
pingsan. Sering kali, menu makanan yang tepat dan waktu makan yang
teratur dapat mencegah timbulnya problem-problem itu. Mengkonsumsi
glukosa, misalnya sari buah atau tablet glukosa, dapat menaikkan kembali
kadar gula darah ke tingkat yang lebih aman hingga makanan lain dapat
dikonsumsi.
- Ketoasidosis, Jika
glukosa tidak dapat diolah dengan baik oleh tubuh, maka lemak dan
protein dalam tubuh dimanfaatkan oleh tubuh untuk dijadikan energi.
Namun saat tubuh membakar lemak, terbentuklah sisa pembakaran yang
disebut keton. Keton menumpuk dalam darah dan mengalir ke dalam air
seni. Karena keton ini lebih asam daripada jaringan tubuh yang sehat,
kadar keton yang tinggi dalam darah dapat menyebabkan terjadinya kondisi
serius yang disebut ketoasidosis. Gejala awal dari ketoasidosis
diabetikum adalah rasa haus dan sering kencing, mual, muntah, lelah
dan nyeri perut (terutama pada anak-anak). Pernafasan menjadi dalam dan
cepat karena tubuh berusaha untuk memperbaiki keasaman darah. Bau nafas
penderita tercium seperti bau aseton. Ketoasidosis diabetikum bisa
berkembang menjadi koma, kadang dalam waktu hanya beberapa jam.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar